Selasa, 19 April 2016

FILSAFAT ILMU (INTEGRASI & INTERKONEKSI)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai hubungan erat dengan lingkungan sekitarnya, dan manusia mempunyai karakter yang berbeda beda. Maka dari itu dengan perbedaan karakter yang berbeda beda diadakanlah sebuah hubungan anatara satu dengan yang lainya. Apabila manusia itu saling dihubungkan maka akan menjadi satu kesatuan yang utuh yang bisa membentuk kekompakan, saling mengisi antara karakter yang berbeda beda itu.
Bukan hanya manusia, ilmu juga sangat indah apabila terjadi hubungan koneksi antara ilmu yang satu dengan yang lainnya. Hubungan disini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu kita pelajari lebih dalam lagi apa itu yang dimaksud dengan hubungan atau konektivitas.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan integrasi sosial ?
2.      Apa yang dimaksud dengan interkoneksi ilmu ?
3.      Apa hubungan integrasi dan interkoneksi ?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui integrasi sosial
2.      Mengetahui interkoneksi ilmu
3.      Mengetahui hubungan integrasi dan interkoneksi





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Integrasi
Integrasi adalah pembauran dalam satu kesatuan yang menjadi utuh.[1] Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki dua pengertian, yaitu :
1.      Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
2.      Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Contoh : Sekaten, akulturasi antara budaya Jawa, Islam dan Hindu.[2]
            Dari beberapa adat yang ada di Jawa yang banyak sekali ragamnya itu sangat mendukung untuk mengintegrasi antara adat yang satu dengan adat yang lainnya agar supaya menjadi satu kesatuan, fungsinya agar masyarakat yang ada di Jawa tetap menjaga keharmonisan antar adat, dan masyarakat harus menerima dengan adanya integrasi di daerah Jawa.
            Mengenai perbedaan antar agama seperti halnya agama Islam dan agama Hindu tidak seharusnya saling menyalahkan antar agama, melainkan tetap berhubungan saling menghargai antara yang satu dengan lainnya, dalam mengintegrasi antar agama alangkah baiknya mengenal lebih dalam agama yang dianut terlebih dahulu, agar tidak terjerumus. Antara agama Islam dan agama Hindu apabila di integrasikan bukan sebuah kesalahan, melainkan sangat menguntungkan, tidak hanya dalam satu pihak melainkan kedua pihak saling menguntungkan, dalam segi saling berbagi ilmu, hanya sebatas berbagi ilmu tidak meyakininya.
            Dalam kehidupan manusia  integrasi merupakan salah satu bentuk yang harus dijadikan sebuah pedoman dalam diri manusia karena manusia sebagai makhluk sosial harus memiliki hubungan, hubungan terhadap semua hal. Kebutuhannya manusia sangat banyak sekali. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut. Jadi integrasi dalam kehidupan sehari hari sangatlah penting.
             
B.     Interkoneksi
Interkoneksi adalah hubungan kehidupan manusia yang berkaitan dengan jaringan telekomunikasi.[3] Pengertian diatas merupakan menunjukkan bahwa manusia dan alat-alat telekomunikasi. Sebenarnya pengertian interkoneksi sangat luas maknanya bukan hanya terhadap alat-alat telekomunikasi. Do’a juga iterkoneksi manusia dengan tuhannya.
Mengenai interkoneksi ini hubungan yang dimaksud disini lebih kepada ucapan ataupun perkataan. Beda halnya dengan itegrasi, kalau integrasi yang telah dipaparkan diatas lebih mencakup kesemuanya diantaranya yaitu perbuatan, sikap, tingkah laku, ucapan, tindakan ataupun perkataan. Jadi bisa dikatakan bahwa interkoneksi berada didalam integrasi sosial.
Dengan menyerahkan kepribadian manusia kepada tuhannya. Manusia tidak bisa hidup apabila tidak sedikitpun beinterkoneksi dengan tuhannya. Sebab tuhan bukanlah lawannya. Tuhan adalah pokok pangkal dari kepribadian masing-masing manusia. Tuhan adalah dasar semua makhluk manusia saling berkomunikasi sejauh manusia menjadi satu dengannya.[4] Maksudnya ialah manusia dianjurkan agar selalu taat terhadap perintahnya dan menjauhi segala larangan-larangannya, dan dianjurkan juga manusia seakan-akan mudah berkomunikasi seperti halnya manusia terhadap manusia.
Interkoneksi ilmu ialah suatu disiplin ilmu yang memberikan penegasan kepada disiplin ilmu lain. Contohnya informasi tentang tempat-tempat matahari dan bumi[5] , dipertegas oleh ilmu saintek (orbit bulan mengililingi matahari dalam bentuk elips). Segala ilmu mempunyai hubungan dan dapat juga dikatakan sebagai penguat ilmu yang sudah ada sebelumnya.

 
C.     Integrasi-Interkoneksi ilmu
Integrasi-interkoneksi adalah pengertian umum tentang penggabungan beberapa hal, dalam hal ini adalah suatu penggabungan dan penyambungan dari berbagai ilmu umum khususnya ilmu alam dengan ilmu-ilmu agama dalam hal ini yaitu dengan firman-firman ALLAH SWT (al-Qur’an) dan as-Sunnah (hadits) Nabi Muhammad SAW.[6] Berbagai ilmu pengetuan itu saling berkaitan antara ilmu yang satu dengan yang lainnya, oleh sebab itu kita seharusnya tidak hanya belajar satu ilmu, melainkan berbagai ilmu, hubungannya antar ilmu itu saling berkaitan. Seperti halnya ilmu agama dan ilmu sains, ilmu matematika dan ilmu sosial, ilmu agama dan ilmu sosial.

1.      Ilmu Agama dan Ilmu Sains
Ilmu sains mengatakan bahwa terjadinya hujan ialah hasil dari penguapan air laut menjadi awan kemudian awan itu bergerak kesuatu tempat dan pada akhirnya awan tidak sanggup menanpunginya lalu jatuhlah air kemuka bumi. Ilmu itu juga terdapat didalam ilmu agama mengenai hujan yang artinya berbunyi “tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan kemudian mengumpulkan antara (bagian bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatannya.”
2.      Ilmu Matematika dan Ilmu Sosial
Didalam ilmu sosial manusia berinteraksi dengan manusia melalui jual beli, dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengalami kontak jual beli, didalam ilmu jual beli pastinya ada ilmu perhitungan. Ilmu perhitungan disini dapat dikategorikan sebagai ilmu matematika. Bukan hanya itu dalam kita mengajarkan matematika kita juga perlu mempunyai rasa sosial terhadap seseorang atau manusia yang akan di ajarnya.
3.      Ilmu Agama dan Ilmu Sosial
Ilmu sosial mengalami kemandekan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, dibutuhkn ilmu sosial yang tidak berhenti menjelaskan fenomena sosial, tetapi dapat memecahkan secara memuaskan. Menurut Kuntowijoyo kita butuh ilmu sosial Profetik yaitu ilmu sosial yang tidak hanya menjelaskan dan mengubah fenomena sosial tetapi juga memberi petunjuk kearah mana tranformasi itu dilakukan, yaitu ilmu sosial yang mampu mengubah fenomena berdasarkan cita-cita etik dan profetik tertentu. Yaitu yang berdasarkan tiga hal : cita-cita manusia, libersi, dan ketiga transendensi.
Cita-cita profetif dapat diderivasikan dari misi historis islam dalam kandungan surat Ali-Imran ayat 110 :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah."[7]
Tujuan pertama ialah memanusiakan manusia; seperti Industrialisasi yang kini terjadi kadang menjadikan manusia sebagian dari masyarakat abstrak tanpa wilayah kemanusiaan





















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Contoh : Sekaten, akulturasi antara budaya Jawa, Islam dan Hindu.
2.      Interkoneksi adalah hubungan kehidupan manusia yang berkaitan dengan jaringan telekomunikasi.
3.      Ilmu juga saling berintegrasi dan interkoneksi karena hubungan antara ilmu yang satu dengan yang lainya saling membutuhkan, dan hubungan itu yang menjadi penjelas. Apabila ada unsur ketidak percayaan dalam sebuah bidang ilmu maka dikaitkanlah ilmu itu dengan yang lainnya.

B.     Saran
Semoga makalah yang singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya kami pribadi. Dan semoga kita dapat menghargai ilmu baik ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Jadi kami harapkan saran dan kritiknya yang bersifat bembangun. Karena kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna.








DAFTAR PUSTAKA

Q. S. Ali Imron: 110
Q. S. Yunus: 5

Drs. Surajiya.2005 Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta.

http://id.wikipedia.org//wiki/integrasi_sosial

http://brainly.co.id/tugas/2167224

http://id.wikipedia.org/wiki/interkoneksi




[1] http://id.wikipedia.org//wiki/integrasi_sosial
[2] http://brainly.co.id/tugas/2167224
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/interkoneksi
[4] Drs. Surajiya, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, Jakarta, 2005 hal 136
[5] Q. S. Yunus: 5
[7] Al-Qur’an, Ali Imron:110

1 komentar:

  1. merit casino - Bitcoin and the real money online
    Merit Casino 제왕 카지노 is one of the leading 바카라 사이트 gambling destinations in the world. We deccasino have been around for a long time and are constantly evolving to ensure

    BalasHapus